Jumat, 29 April 2016

Pengaruh religi terhadap kebudayaan

Kebudayaan adalah hasil daya cipta manusia dengan  menggunakan dan mengerahkan segenap potensi batin yang dimilikinya. Di dalam kebudayaan tersebut terdapat beberapa unsure kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yakni Bahasa. Sistem pengetahuan, Organisasi sosial, Sistem peralatan hidup dan teknologi, Sistem mata pencaharian hidup, Sistem Religi, Kesenian. Ketujuh unsure kebudayaan tersebut mempunyai wujud fisik, walaupun tidak ada ssatu wujud fisik untuk keseluruhandari satu unsure kebudayaan yang universal.
Dengan adanya budaya masyarakat akan dapat memahami agama yang terdapat pada dataran empiriknya atau agama yang tampil dalam bentuk formal yang menggejala di masyarakat, perubahan kebudayaan dapat terjadi karena beberapa faktor yakni letak geografis daerah tersebut, sejarah dari generasi sebelumnya dan juga pengaruh dari bangsa lain. Namun perkembangan kebudayaan tidak dapat kita lepaskan dari Agama . Karena keduanya memiliki hubungan yang sangat erat antara lain: agama merupakan bagian dari budaya , agama dapat melahirkan budaya agama terpisah dengan budaya. Maka budaya itu  terdiri dari 5 lapisan. Lapisan itu diwakili oleh budaya agama pribumi, Hindu, Buddha, Islam dan Kristen (Andito, ed,1998:77-79) yaitu:
a)      Agama pribumi yang memiliki ritus-ritus yang berkaitan dengan penyembahan roh nenek moyang yang telah tiada atau  lebih setingkat yaitu Dewa-dewa suku seperti sombaon di Tanah Batak, agama Merapu di Sumba, Kaharingan di Kalimantan. Dari agama pribumi  bangsa Indonesia mewarisi kesenian dan estetika yang tinggi dan nilai-nilai kekeluargaan yang sangat luhur.
b)      Hinduisme, yang telah meninggalkan peradaban yang menekankan pembebasan rohani agar atman bersatu dengan Brahman maka dengan itu ada solidaritas mencari pembebasan bersama dari penindasan sosial untuk menuju kesejahteraan yang utuh.
c)      Agama Buddha, yang telah mewariskan nilai-nilai yang menjauhi ketamakan dan keserakahan. Bersama dengan itu timbul nilai pengendalian diri dan mawas diridengan menjalani 8 tata jalan keutamaan.
d)     Agama Islam yang telah menyumbangkan kepekaan terhadap tata tertib kehidupan melalui syari’ah, ketaatan melakukan shalat dalam lima waktu,kepekaan terhadap mana yang baik dan mana yang jahat dan melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat (amar ma’ruf nahi munkar) berdampak pada pertumbuhan akhlak yang mulia. Inilah hal-hal yang disumbangkan Islam dalam pembentukan budaya bangsa.
e)      Agama Kristen, baik Katholik maupun Protestan. Agama ini menekankan nilai kasih dalam hubungan antar manusia. Tuntutan kasih yang dikemukakan melebihi arti kasih dalam kebudayaan sebab kasih ini tidak menuntutbalasan yaitu kasih tanpa syarat. Kasih bukan suatu cetusan emosional tapi sebagai tindakan konkrit yaitu memperlakukan sesama seperti diri sendiri. Dipandang dari segi budaya, semua kelompok agama di Indonesia telah mengembangkan budaya agama untuk mensejahterakannya tanpa memandang perbedaan agama, suku dan ras.
f)       Agama menurut Durkheim sebagai sistem yang menyatu menegenai berbagai kepercayaan dan peribadatan yang berkaitan dengan benda-benda sakral. Menurut E.B Taylor kepercayaan terhadap adanya wujud-wujud spiritual. Kata agama berasal dari bahasa sansekerta, terdiri dari dua kata, yaitu “a” dan “gama”; “a” berarti tidak dan gama berarti kacau, maksudnya tidak kacau atau teratur; hal ini berarti orang beragama itu akan memperoleh ketentraman dan hatinya penuh kedamaian Selain itu ada pula yang mengatakan, kata agama berasal dari kata gam yang berarti tuntunan, karena agama itu menjadi tuntunan hidup dalam kehidupan seseorang di dunia ini. Dalam masyarakat selain kata agama dikenal pula kata din dari bahasa Arab dan kata religi dari bahasa eropa. Pengertian Agama menurut agama yang di akui di Indonesia :
v     Islam
Tata aturan ketuhanan yang memberi arah akal pikiran manusiadengan memberikan kebebasan kepada mereka untuk menentukan pilihannya menuju kepada kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat yang mencakup akidah dan amal
v     KristenProstestan
Kepercayaan orang atau suku bangsa terhadap yang maha Kuasa atau ilah-ilah yang dinyatakan dalam ibadah dan dalam prilakunyayang dipengaruhi oleh kepercayaannya itu
v     Katolik
Sarana yang meliputi ibadat, ajaran, organisasi yangmenghubungkan manusia dengan Tuhan, agama bersifat fungsionaldan bukan tujuan, orang yang telah beragama tidak dengansendirinya jiwanya selamat.
v     Hindu
Suatu yang tidak pergi atau bersifat langgeng, kekal abadi
v     Budha
Lebih dikenal dengan istilah “ Sasana atai Dhamma “yang secaraharfiah berarti kebenaran atau kesunyatan

Agama sebagai unsur sentral dan fundamental kebudayaan dalam arti keseluruhan.Thomas menganggap bahwa agama, seperti halnya kebudayaan, merupakan transformasi simbolis pengalaman yang lebih dalam. Kebudayaan itu sendiri dalamarti total merupakan keunggulan dari penemuan manusia, oleh karenanya – Thomas menegaskan, jika bukan karena campur tangan kepentingan manusia, maka berubahnya alam dan bergesernya waktu akan terlihat tanpa arti dan tanpa arah. Harus diakui, terlalu ekstrim ketika agama dipandang sebagai bagian darikebudayaan manusia. Bustanuddin Agus menyebutkan pandangan ini cukup mengganggu pikiran para antropolog yang menganut agama tertentu karena akan berarti ajaran agamanya hanyalah kreasi manusia dan masyarakat, namun akan tidak tepat jika disebutkan sebaliknya.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:
1. tekanan kerja dalam masyarakat
2. keefektifan komunikasi
3. perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.